30 Oktober 2011

Loyalitas ku Terima Kasih ku

Perjalanan karir ku sebenarnya masih tehitung sangat hijau, aku baru saja lulus dari perkuliahanku yang memang aku tempuh selama 6 tahun dengan Strata 1. Termasuk molor alias terlambat dan hampir menjadi mahasiswa abadi. Kelulusanku ini seharusnya bisa aku tempuh hanya 4,5 tahun masa perkuliahan. Dari sini kisah ku tentang Loyalitas benar-benar terjadi.
Sejak semester 7 aku sudah mulai ikut dalam suatu Project baik yang berasal dari Akademik maupun dari Perusahaan di luar akademik. Dari project ini aku mendapatkan banyak sekali pengalaman di dunia kerja, dari cara berinteraksi dengan atasan atau karyawan yang setingkat jabatannya dengan diriku. Tidak hanya itu, sejumlah uang pun aku terima dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga biaya pekuliahaan dan bulanan sewa tempat kos ku, aku sudah tidak lagi meminta kucuran dana dari orang tua. Tetapi yang namanya orang tua, beliau masih saja memberiku uang untuk biaya hidup di perantauan. (terima kasih banyak orang tua ku)

Beberapa project yang akan aku sampaikan disini tidak semuanya ku ceritakan, hanya 3 project terakhir yang aku rasa berkaitan dengan arti loyalitas dalam cerita ini.

Bersama dengan tim dari konsultan tambang kami bertolak menuju ke pedalaman Kalimantan, misi kami adalah mensurvey kandungan mineral berupa biji besi di suatu kawasan atas permintaan dari suatu perusahaan. Selama 1 bulan kegiatan ini berlangsung. Setelah beberapa sample kami peroleh dengan data kandungan mineral yang berada di dalamnya, maka kesimpulan akhir sebagai laporan sudah kami persiapkan untuk diberikan ke perusahaan yang meminta kami survey ke daerah tersebut. Project ini pun selesai, sebagai kompensasi sejumlah uang yang tidak sedikit sudah aku terima sama seperti anggota tim yang lainnya.

Suasana akademik mulai aku jamah kembali, kewajibanku hanya menyelesaikan skripsi, bab demi bab sudah aku selesaikan, ujian pun sudah aku tempuh dan akhirnya aku dinyatakan lulus dengan sedikit revisi. Secara resmi kelulusanku baru akan dilantik sekitar 2 bulan lagi. Sang maha Pemberi rizki pun melimpahkan berkahNya kembali kepada diriku, aku ditawari pekerjaan di Jakarta sebagai pengolah data dalam waktu 1 bulan aku bekerja di kota yang super padat dan mancet dimana-mana. Akhirnya waktu wisudaku pun tiba, secara resmi aku sudah menjadi seorang Sarjana dengan menyandang gelar S1 aku merasa lega setidaknya tanggung jawab ku secara pribadi dan ke orang tua ku sudah selesai dalam menyelesaikan perkuliahanku selama ini.


Setelah kelulusan resmi inilah ke GALAU an ku muncul, suatu tawaran perkerjaan yang menjanjikan gaji lebih besar pun menghampiriku. Dengan 2x lipat gaji ku yang sekarang ini. Padahal di tempat kerjaku saat ini aku baru bergabung 1 bulan. Dengan ketetapan hati dan dukungan dari keluarga aku pun menerima tawaran itu dan meninggalkan pekerjaanku yang di Jakarta kemudian aku bertolak ke Sumatera sebagai koordinator lapangan. Di Sumatera inilah pengalaman ku di dunia kerja semakin bertambah. Suka dan duka sebagai pekerja lapangan yang bekrja hampir 15 jam sehari dengan terik panas matahari hanya helm proyek yang melindungi kepalaku. Kulitku menjadi hitam terbakar dengan dahsyat. Tekanan pekerjaan dengan konsistensi lancarnya alur proyek di lapangan pun membuat aku semakin merasa dan menjiwai para pekerja lapangan. Dari sini aku belajar akan suatu pengorbanan.
Jujur, sebenarnya fisikku sudah tidak kuat lagi bekerja dengan cara seperti ini.

Dengan rasa syukur dan penuh doa, lagi-lagi Sang Pemberi rizki melimpahkan berkahnya kepadaku. Tim ekspedisiku yang dulu waktu di pedalaman Kalimantan menawarkan pekerjaan yang sedikit berbeda, kali ini saya difungsikan sebagai pengolah data, saya bekerja di lingkup perusahaan di sisi owner, lalu dengan ketetapan niat aku pun bergabung dengan tim yang di Kalimantan. Aku sangat2 bersyukur dengan berkah yang dilimpahkan Allah kepadaku, dengan pekerjaan yang tidak lagi menguras tenaga fisikku bahkan dengan gaji yang lebih besar aku terima saat ini.


Pekerjaanku di sini sangatlah menyenangkan, sesekali waktu luangku dapat aku nikmati walaupun hanya sekedar jalan2 di hutan belantara atau memancing di perairan Kalimantan yang sangat eksotis Sungai Kapuas.

Namun beberapa waktu terakhir ini keGalauan kedua ku muncul, dari pihak perusahaan lain menawariku bekerja di daerah Cilacap dengan gaji 60% lebih besar, padahal aku baru saja lulus belum ada setengah tahun tetapi Allah sangatlah sayang kepada ku dengan melimpahkan rizkinya yang besar kepada diriku ini. Kali ini aku kembali mencari pandangan dan ketetapan niat dengan berdoa juga meminta pendapat dari pihak keluarga.  
Tetapi beda dengan yang sebelumnya, yang ini aku sangat galau untuk memutuskannya apakah aku akan menerima tawaran itu...?

Orang tua, sekali lagi beliau yang dapat memantapkan hati dan niatku bekerja saat ini. "Jawabannya adalah rasa syukur yang diwujudkan dengan Loyalitas kita sebagai karyawan dalam suatu perusahaan yang sudah mempercayakan tanggung jawab kepada kita. Dengan loyalitas, maka seseorang dapat lebih banyak memelajari arti dari makna suatu pekerjaan. Kenyamanan dalam bekerja yang sudah kita peroleh dapat kita gunakan untuk lebih produktif dan inovatif mengembangkan perusahaan tempat kita bekerja."

Terima kasih ya Allah sang maha pemberi rizki dan petunjuk. Engkau telah memberiku keluarga yang selalu mendukung dan menyayangi ku. Kegalauan sudah tak lagi menyelimuti perasaanku. Aku memantapkan niat dan hatiku.

Terima kasih dan rasa syukurku akan aku refleksikan dalam bentuk Loyalitas.

*jika ada karakter dan kejadian yang serupa ini hanya kebetulan saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

-Galau-

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.